Pengin jadi work at home mom?
Yuk intip PELUANG ini!
Bisnis bareng dBC Network yang
sudah sukses mencetak ribuan
Work at Home Mom
----------------------------------------------------
Praise The Lord… Aku berisi lagi! Ini memang kabar gembira.
Setidaknya buat aku. Tapiiii, -ada tapinya!-, yang sudah siap-siap kasih
selamat semacam “wah, congrat ya Mbak,
Ale bakalan punya temen nih,” atau “selamat
ya Mbak, mudah-mudahan lancar sampai lahiran,” >> mohon pending dulu
ucapan selamatnya. (Hisyih, siapa juga mau kasih selamat – GR dot com :D).
Yeii, mana tau kan langsung berpikir bahwa aku halim
eh hamil. Karena bagi perempuan – apalagi sudah menikah, kata “berisi” sering
identik dengan kehamilan. Kehamilan, umumnya adalah kabar gembira. Satu bakal manusia mulai bertumbuh.
Tapiiii, berisi di sini bukan soal kehamilan.
Melainkan bodi aku kembali “berisi” setelah sekitar dua tahun ini kurus kering
kayak orang kurang gizi. Ini memang ironi ya.. Banyak ibu-ibu jungkir balik
pengin langsing. Sementara aku diharapkan untuk menggemukkan diri.
Rasanya sih aku punya bakat gemuk. Soalnya sewaktu
kecil, aku termasuk golongan anak gemuk. Makanya, kukira pasca partus aku akan
masuk klub curve ladies dan siap-siap
masuk eXtra Large community. Tapi yang terjadi sebaliknya. Mengasuh bayi sendirian
tanpa baby sitter maupun saudara (memang suami mau bantu-bantu, tapi saat itu
sering travelling luar kota), juga sendirian mengerjakan urusan domestik (waktu
itu belum punya pembantu paruh waktu), mungkin itu yang bikin aku kurus.
Sewaktu single, berat badanku 60 kilogram, pipi
nampak chubby, dan bodi terkesan seksih (bebas dong memuji diri sendiri :P).
Setelah ada Ale, aku menyusut jadi 50 kg. Kehilangan 10 kg memang tampak sekali
efeknya. Wajah jadi tirus, perut jadi langsing. Celana panjang harus dipermak
atau diikat sabuk agar tak melorot saat dipakai. T-shirt oblong jadi makin
oblong-oblong. Baju yang dulu pas jadi terasa longgar.
Sebenarnya aku tak begitu terganggu. Malah rekor nih
bisa 50 kg lagih. Ini kayaknya berat badan saat masih jadi anak putih abu-abu
deh. Toh aku sehat-sehat saja. Sekali-kali sakit flu atau pegal-pegal… itu mah
biasa ya.. Tapi lain halnya reaksi orang-orang terdekat.
“Gemukin
dikit lah Bund. Kayak nggak dikasih makan aja,” kata misua dengan muka bercanda.
“Mbak,
apa kamu banyak pikiran?” tanya ibu mertua, kalau yang ini dengan ekspresi serius.
Langsing = tubuh ideal
(ini rumus kecantikan secara
umum).
Tapi, rumus ini tak serta merta tak menghilangkan
stigma :
Kurus
= kurang gizi
Kurus
= kurang makan
Kurus
= banyak persoalan
Kurus
= tidak bahagia
Memang buat aku kurus nggak masalah. Tapi aku kan
nggak ingin mengabaikan aspirasi misua dan mertua. Sampai mikir juga, apa iya aku
nggak hepi? Apa mungkin aku punya stress yang tersembunyi? Iya sih, kadang
memang aku sensitif, galau, bête. Tapi, dalam hidup, itu hal normal kan?
Apalagi kalau terjadi hanya sekali waktu. Malah aneh kali ya kalau emosi
TERLALU STABIL tak ada gejolak?
Happiness
is a journey, not a destination. Begitu ungkapan
terkenal yang aku suka karena membuat aku nggak terlalu galau terhadap rasa
“nggak hepi, bête, sensitif.” Itu semua aku
anggap sebagai bagian dari journey of my happiness. Makanya, alasan kurus =
nggak hepi aku coret.
Tapi memang, selama masih memberi ASI, berat badan
susah naiknya. Pada aku, khasiat memberi ASI sebagai diet alami sangat
terbukti.. (Walau banyak juga ibu-ibu yang kasih asi ekslusif tapi tetap
melar). Parahnya, meski sering single
fighter mengurus Ale dan rumah, aku nggak hobi makan. Padahal ada ibu-ibu yang
cerita, ketika kasih ASI, pengennya makaaaan melulu.
Dan ternyata, banyak juga sesama emak-emak yang jadi
kurus setelah punya baby. “Nanti, kalau Ale sapih, kamu pasti gemuk lagi,” kata
ibu aku, juga beberapa tetangga dan saudara.
Ternyata benerrrr. Agustus lalu, Ale tidak ASI lagi.
Hingga November ini, aku sudah naik 3 kilogram, sedangkan Ale sudah naik 1 kg.
Ngomongin gemuk lagi, jadi inget lagu lawas punya
BIP. Walau ini lagu kayaknya buat orang yang insaf dari narkoba, tapi tak apalah karena intinya "aku gemuk lagi." Dapat lirik lengkapnya di SINI :
abad 20 telah pergi massanya kini berganti
hari-hari yang lalu telah mati kini aku bangun lagi
aku gemuk lagi berat badanku normal kembali
aku bisa bangun pagi melihat senyummu mentari
pacarku yang hilang kini tlah kembali mama papa ramah lagi
bisnisku lancar dompet penuh rejeki hari esok pasti berseri
aku gemuk lagi berat badanku normal kembali
aku bisa bangun pagi mentaripun tersenyum lagi
aku gemuk lagi berat badanku tambah lagi
aku gemuk lagi hidupku kini lebih berarti
saat malam hari aku tidur nyenyak sekali
sampai kutermimpi bukan mimpi yang dulu lagi
aku gak sakau lagi kini aku kaya lagi
aku gemuk lagi perutku normal kembali
aku gemuk lagi berat badanku normal kembali
aku gemuk lagi perutkupun buntal
sol la si do
PS : Buat
yang lagi pengin kurus, jangan sampai menyiksa diri yaaa.. Kurus-gemuk sama
indahnya ketika kita bisa menerima diri (wise
mode on)
--------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar