Lanjutan dari TULISAN INI yaaa...
Setelah ketok palu untuk bikin acara hari Kamis, sejak Rabu aku
sudah persiapan. Maklum, bisa dibilang single fighter beneran. BJ lagi di
Medan, jadi mulai dari persiapan undangan, ruangan, snack, minuman, dll ya
sendirian. Ale bantu kasih semangat aja hehehe. Rabu pagi-pagi aku bikin
undangannya, bikin pake word (lha wong belum bisa program lainnya xxixixi).
Menjelang siang kukasih undangannya ke ibu-ibu yang lagi nunggu anak-anaknya.
Sore mastikan ke tukang salon plus pesen
gorengan (soal snack nyerah kalo suruh bikin sendiri :D). Malemnya,
nyiapin ruangan…geser sofa, gelar karpet, nyiapin make-up. Kamis pagi, bangun
gasik, nyiapin display produk lalu masak, nyapu, mandiin Ale, kasih makan Ale,
de-el-el segala urusan domestik. Saat persiapan ini, Ale baiiik, nggak
neko-neko … kiss sayang ya Nak. Bahkan pagi itu, ada anak tetangga main dan ikut
sarapan+mandi bareng Ale. Tapi semua lancar.
Jam 09.30, aku dan Ale
sudah rapi jali. Sampai jam 10 thet, belum ada yang datang. Yeaiii, jam
Endonesa gituu.. pabriknya kan deket goodyear, jadi suka ngaret wkwkkwwk. Tapi
nggak molor terlalu lama, satu per satu pada masuk rumah. Eda (panggilan untuk
perempuan dewasa di Batak) Desi datang paling awal. Berhubung acara belum
dimulai, Eda Desi malah semangat coba-coba make up duluan. Eda Desi nyobain
pake Very Me eyeliner (cair) dan hasilnya : belepotan dan pas dibersihkan pakai
kapas, mata jadi cemong hitam seperti bajak laut ixixixix (sayang enggak
kuphoto).
Oke, acara segera
dimulai. Aku awali dengan presentasi singkat tentang Oriflame. Bla bli blu…
weleh, presentasiku masih kacaaau. Rasaku nggak menarik blas, nggak pakai ice
breaking segala. Ya pie, belum pede. Wis lah ga papa- learning by doing toh..
Dan langsung masuk acara demo make-upnya. Eda Oliv bersedia jadi model. Dimulai
dengan membentuk alis, pembersih, toner, cream, alas bedak, bedak, lalu rias
mata, terakhir bibir.
Usai dirias, Eda Oliv
langsung centil foto-foto sendiri. Coba pas ada undangan pesta ya.. Tinggal
lengkapi tata rambut, trus ganti baju
deh. Setelah Eda Oliv, harusnya sudah (jatah modelnya satu aja). Tapi masih ada
emak-emak lain yang antusias cob arias-rias sendiri. Eda Yo dan Eda Eka
kegirangan bisa coba pake make up lengkap gratis hihihi….pissss ah. Beberapa
ibu-ibu minta dibentuk alis-nya sama Kak Emi.
Eh ya, cerita lucu Eda
Desi ternyata tak berhenti di mata yang cemong hitam kayak bajak laut. Ketika
Eda Yo dan Eda Eka coba-coba pake make up Marcel palett-ku, baru ketahuan kalau
tadi Eda Desi pakai lipstick yang di palette untuk rias mata/eye shadow.
Oalaaah… hihihihi.
Harusnya aku juga ikut
belajar.. tapi malah nggak bisa karena sesekali
ada yang tanya-tanya tentang Oriflame. Novi yang dateng bawain katalog
Desember pun nggak kutemui dengan selayaknya (maaf ya Nov… belibet hehehe).
Tapi yang lebih heboh di
acara ini justru Ale and the gank. Namanya acara ibu-ibu, sebagian bawa
anak-anak dong. Selama acara, mereka main-main di mana aja, termasuk di kamar
dekat ruang tamu. Minta minum, minta
makanan, Ale minta difoto-foto, juga maksa pegang-pegang kamera. Jadi nggak bisa maksimal foto-foto acara. Belum lagi anak-anak rebutan mainan. Jadilah
mereka berantem sampai salah satu atau keduanya nangis. Dooooh Nak, kan sudah dipeseni Ayah, harus bantu
menciptakan situasi kondusif saat Bunda home sharing…. Tapi namanya anak-anak
yaaaaaaa…. Selesai acara, kondisi rumah saingan sama Titanic yang sudah mau
karam (hehehhe lebayyyy mode on). Tapi ada kok yang mau bantuin beres-beres.
Begitulah salah satu
kerempongan untuk ngejar kursi senior manager inih hihihi. Semestinya ada Eda
Yo, satu-satunya downline di sini bisa bantu-bantu. Tapi pas pula dia ada tamu
jauuuh, papa angkatnya dari Belanda. Ya aku lebih dari maklum. Taka pa aku
single fighter ngrangkep tugas sie acara, sie konsumsi, sie akomodadi, dan sie
dokumentasi hihihi.
Memang masih buanyak kekurangan, terutama
bagian presentasinya. Tapi aku bersyukur acara bisa berjalan lancar. Senang
lihat antusiasme ibu-ibu. Kalau ada yang “diem saja” ya aku lebih dari maklum
mengingat kelakuanku dulu saat diundang home sharing (yang aku ceritakan di tulisan pertama). Mungkin ada juga kan di antara peserta yang sekedar datang sambil merasa "acara ini nggak gue bangeeet deh" hehehe. Setidaknya ada yang
secara eksplisit mengatakan acara seperti ini memang bermanfaat. Nggak hanya
sosialita yang butuh kumpul-kumpul bersosialisasi, ibu-ibu kampung kayak aku
juga butuh sosialisasi toh… sama-sama mahluk sosial jeu.
Pengalaman ini sangat
berharga. Setidaknya, aku nggak kapok,
bahkan lebih pede untuk ngadain home sharing lagi. Mudah-mudahan, keluarga
manfaatku juga jadi beraniiii dan manteeep untuk menyusul bikin acara serupa.
Nggak susah kok..
GO SM!!
-------------------------------------------
Lisdha
HP/WhatsApp : 087892030743
wah salut mbak, saya juga dbcners tapi belum banyak melangkah seperti mbak begini. masih malu-malu hehe...
BalasHapussip, semangat....saya malah belum berani....karena belum mau bergerak tentunya.
BalasHapusmbak Rita dewi dan mbak Astin..
BalasHapustrima kasih yaaa sudah mampir dan meninggalkan jejak :)
saya aslinya malu dan gemeteraan..kalo baca tulisan part 1, pasti mbak bisa ngerti bgmn saya harus "mendobrak tembok" dalam diri saya sendiri. Puji Tuhan dengan diniatkan bisaaa...mbak pasti juga bisa :)