Pertama kali kenal ANDALIMAN ya sejak tinggal di Sumatera
Utara, yakni tahun 2009. Waktu itu umurku menjelang tiga dekade. Hijijiji,
menjelang tiga puluh tahun dan baru kenal andaliman. Ya mohon maklum. Pertama
aku orang Jawa di mana masakan-masakan tradisionalnya tak kenal andaliman.
Kedua pengetahuan kulinariku terbatas. Yai…sampai sekaraaaang nih, sampai jadi
ibu rumah tangga, aku tetap belum punya passion dalam hal memasak. Adanya baru
passion nonton acara masak-masak dan makan hasil masak-masak hihihi. Tapi suka
nonton acara masak-masak ini juga barusaaaan :D.
Atau ada juga yang belum tau apa itu ANDALIMAN?
Kasih tauuu gakk yaaa? Hihihihi.
Andaliman adalah salah satu bumbu masakan khas Batak.
Bentuknya bulat kecil-kecil sehingga juga dikenal dengan nama merica batak. Di
sini, sangat mudah mendapatkan andaliman. Nggak perlu ke pajak (pasar), di
warung-warung yang jualan sayuran, umumnya pasti ada andaliman. Di
warung-warung, umumnya andaliman dijual dalam bentuk hijau segar. Tapi, kalau
pun sudah menghitam, pembeli sering mau juga. Yang penting rasanya kali yaaa..
toh ternyata ada juga andaliman yang dijual kering/bubuk.
Anggota marga Zanthoxylum (suku
jeruk-jerukan, Rutaceae)
ini tidak hanya terdapat di Batak. Andaliman juga dikenal di berbagai negara,
terutama di benua Asia. Menurut Wikipedia, ada berbagai nama untuk andaliman. Dalam bahasa
Mandarin ia dikenal sebagai huājiāo
(花椒; harafiah: "lada bunga").
Orang
Jepang mengenalnya sebagai sanshō
(山椒), sedangkan di Korea ia dikenal
sebagai sanchonamu (산초나무, Z.
schinifolium) atau chopinamu
(초피나무, Z.
piperitum). Orang Tibet, Nepal, Bhutan, dan India juga mengenal bumbu
ini. Dalam bahasa Inggris nama yang paling populer adalah Sichuan pepper, dengan variasi lain
adalah "Szechwan pepper," "Chinese pepper," "Japanese
pepper," "aniseed pepper," "Sprice pepper,"
"Chinese prickly-ash," "Fagara," "sansho,"
"Nepal pepper," dan "Indonesian lemon pepper,".
Dalam masakan, andaliman memberikan sensasi rasa
getir-pedas. Rasanya bisa berpadu dengan pedas cabai. Menurut artikel ini, andaliman diduga mengandung senyawa yang mempunyai aktivitas sebagai
antimikroba dan antioksidan. Di bidang pangan, antioksidan digunakan untuk
melindungi lemak/minyak terhadap kerusakan oksidatif. Dalam kaitan dengan aplikasinya, aktivitas
antioksidan dipengaruhi oleh sistem pangan yang merupakan medium bagi
antioksidan tersebut. Buah Andaliman juga kaya akan vitamin C dan E yang
berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Kayaknya sih, pertama kali nyicip rasa andaliman pada sajian
ikan arsik. Lidahku langsung nggak nyaman karena rasa getir-getir pedasnya.
Tapi karena tinggal di tanah Batak,
meski di rumah nggak pernah masak pakai andaliman, tetap saja sekali waktu
ketemu masakan yang pake andaliman. Entah itu lagi di sajian pesta atau suguhan
waktu berkunjung ke rumah orang.
Pasalnya, banyak masakan khas Batak yang pake bumbu andaliman.
Akibatnya, lama-lama lidahku bisa juga bersahabat dengan rasa
andaliman. Bahkan, sekarang sekali waktu
aku juga masak pake bumbu andaliman. Masak arsik dan sambal rias aja siiiih
hihihi… Yang penting mau coba masak walau soal rasa belum bisa
dipertanggungjawabkeeeen :D. Tegasnya rasa bumbu andaliman lumayan menolong ketidakpandaianku memasak hehehe.
Sayangnya, sampai sekarang aku baru melihat buah andaliman
saja. Aku belum pernah lihat tanaman andaliman. Kalau baca deskripsi tanaman
plus gambarnya sih sudah. Mudah-mudahan,
suatu saat nanti bisa lihat langsung, seperti apa sosok tanaman andaliman.
Andaliman memang “hanya” sekedar bumbu. Tapi buatku ini
adalah salah satu elemen kemampuan adaptasiku dengan sesuatu yang baru.
-------------------------------------------------------------
online cuma untuk senang-senang?
yuk online lebih produktif!
online dapat penghasilan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar