Kamis, 22 Agustus 2013

Si Compo Pindah ke Dapur






Tanpa harus update info audio set terbaru pun, semua pasti sepakat kalau radio tape sudah tergolong “kuno”. Tentu saja tidak sekuno radio atau gramophone koleksi penghobi barang antik. Tapi bukankah handphone yang hanya bisa untuk telepon dan SMS juga sudah terasa kuno? :D

Di rumah, saya masih punya radio tape compo merk Polytron seri PSC-722 seperti gambar di atas. Jadi tahu seri-nya gara-gara cari gambarnya di google hehehe. Pas beli, malah enggak peduli, seri apa. Benda ini saya beli, kalau tidak salah, tahun 2007 sewaktu bertugas di Cirebon.  Nggak tau kenapa waktu itu memutuskan beli compo. Padahal pada tahun itu, pemutar musik digital juga sudah berkembang. Beberapa tahun sebelumnya, saya juga membeli compo Polytron, tapi edisi mini. Saat itu masih mahasiswa yang keuangannya selalu pas-pasan. Mini compo saya beli dari uang beasiswa :D.


Sewaktu saya resign dan “obral barang” karena mau pindah pulau, seorang teman ingin membeli si compo. Tapi, saya memilih membawanya ke tempat tinggal baru. Puji Tuhan, si compo aman dalam perjalanan Bandung – Medan. Kemudian, si compo ikut tinggal bersama kami di Kabanjahe dan sekarang di Siantar.

Kurang lebih 3 tahun tinggal di Siantar ini, si compo saya taruh persis di samping televisi. Alhasil, si compo jarang dibunyikan karena bersaing dengan televisi. Anak saya yang balita maupun si ayah, lebih suka nonton televisi daripada sekedar mendengarkan suara. Ujung-ujungnya, si emak deh yang mengalah. Nggak enak banget kan kalau dua alat yang sama-sama menghasilkan suara dan posisinya berdampingan menyala bareng?

Akhirnya, sekotak kaset saya lebih sering nganggur daripada terpakai. Hahaha, iya loooh, saya masih punya kaset. Terbayang, 10-20 tahun lagi, kaset sudah termasuk barang antik kali ya… Lupa, kapan terakhir beli kaset, pasti sudah bertahun lalu juga. Tapi kaset-kaset saya kebanyakan masih bagus saat diputar.  Hanya beberapa yang “nglokor” alias keriting suaranya.

pinjem gambar dari sini
 Minggu lalu, baruuuu kepikiran, untuk memindahkan si compo ke dapur. Aaaah, kenapa sih nggak dari dulu-dulu. Padahal di rumah Temanggung, sebelum rusak, si mini compo tempatnya di dapur.  Bahkan sebelum ada si mini compo, kami punya radio AM yang memang tempatnya di dapur. Emak suka menyalakannya saat aktifitas pagi di dapur untuk mendengarkan pujian dan renungan firman Tuhan dari Radio DSS Temanggung.  

Sebelumnya, di dekat colokan listrik dapur berjajar magic com, blender, dan juicer. Magic com, jelas dipakai setiap hari. Blender cukup sering dipakai baik untuk bikin jus buah ataupun menghaluskan bumbu. Sedangkan juicer paling jarang dipakai karena paling ribet mencucinya. Agar meja bisa memuat si compo, blender saya geser ke pojokan. Sedangkan juicer saya masukkan lemari.  

Siiipppiriliii….sekarang aktifitas di dapur bisa ditemani musik ataupun info-info dari radio. Seperti emak saya yang dulu pagi-pagi dengerin Radio DSS, di sini pagi-pagi saya tune in di Radio Suara Kidung Kebenaran Siantar. 

Mantap bah!

---------------------------------------------------------------------------------------
Pengin BISNIS RUMAHAN?
Jalankan bisnis yang sudah terbukti keberhasilannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar