Tanpa harus update info audio set terbaru pun, semua pasti
sepakat kalau radio tape sudah tergolong “kuno”. Tentu saja tidak sekuno radio
atau gramophone koleksi penghobi barang antik. Tapi bukankah handphone yang
hanya bisa untuk telepon dan SMS juga sudah terasa kuno? :D
Di rumah, saya masih punya radio tape compo merk Polytron seri PSC-722 seperti gambar di atas. Jadi tahu seri-nya gara-gara cari gambarnya di google hehehe. Pas beli, malah enggak peduli, seri apa. Benda ini saya beli, kalau tidak salah, tahun 2007 sewaktu bertugas di
Cirebon. Nggak tau kenapa waktu itu
memutuskan beli compo. Padahal pada tahun itu, pemutar musik digital juga sudah
berkembang. Beberapa tahun sebelumnya, saya juga membeli compo Polytron, tapi edisi
mini. Saat itu masih mahasiswa yang keuangannya selalu pas-pasan. Mini compo
saya beli dari uang beasiswa :D.
Sewaktu saya resign dan “obral barang” karena mau pindah
pulau, seorang teman ingin membeli si compo. Tapi, saya memilih membawanya ke
tempat tinggal baru. Puji Tuhan, si compo aman dalam perjalanan Bandung –
Medan. Kemudian, si compo ikut tinggal bersama kami di Kabanjahe dan sekarang di Siantar.
Kurang lebih 3 tahun tinggal di Siantar ini, si compo saya
taruh persis di samping televisi. Alhasil, si compo jarang dibunyikan karena
bersaing dengan televisi. Anak saya yang balita maupun si ayah, lebih suka
nonton televisi daripada sekedar mendengarkan suara. Ujung-ujungnya, si
emak deh yang mengalah. Nggak enak banget kan kalau dua alat yang
sama-sama menghasilkan suara dan posisinya berdampingan menyala bareng?
Akhirnya, sekotak kaset saya lebih sering nganggur daripada
terpakai. Hahaha, iya loooh, saya masih punya kaset. Terbayang, 10-20 tahun
lagi, kaset sudah termasuk barang antik kali ya… Lupa, kapan terakhir beli
kaset, pasti sudah bertahun lalu juga. Tapi kaset-kaset saya kebanyakan masih
bagus saat diputar. Hanya beberapa yang “nglokor”
alias keriting suaranya.
pinjem gambar dari sini |
Minggu lalu, baruuuu kepikiran, untuk memindahkan si compo
ke dapur. Aaaah, kenapa sih nggak dari dulu-dulu. Padahal di rumah Temanggung,
sebelum rusak, si mini compo tempatnya di dapur. Bahkan sebelum ada si mini compo, kami punya
radio AM yang memang tempatnya di dapur. Emak suka menyalakannya saat aktifitas
pagi di dapur untuk mendengarkan pujian dan renungan firman Tuhan dari Radio
DSS Temanggung.
Sebelumnya, di dekat colokan listrik dapur berjajar magic
com, blender, dan juicer. Magic com, jelas dipakai setiap hari. Blender cukup
sering dipakai baik untuk bikin jus buah ataupun menghaluskan bumbu. Sedangkan
juicer paling jarang dipakai karena paling ribet mencucinya. Agar meja bisa
memuat si compo, blender saya geser ke pojokan. Sedangkan juicer saya masukkan
lemari.
Siiipppiriliii….sekarang aktifitas di dapur bisa ditemani musik
ataupun info-info dari radio. Seperti emak saya yang dulu pagi-pagi dengerin Radio DSS, di sini pagi-pagi saya tune in di Radio Suara Kidung Kebenaran Siantar.
Mantap bah!
---------------------------------------------------------------------------------------
Pengin BISNIS RUMAHAN?
Jalankan bisnis yang sudah terbukti keberhasilannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar