Sudah seminggu belakangan, saya sering sakit kepala. Nyaris
setiap hari sakit kepala, plus tegang di bagian tengkuk, bahkan kadang sampai
pundak. Pernah dengar, entah bener enggaknya, tegang di tengkuk dan pundak
adalah salah satu gejala kolesterol tinggi. Hwedeeeh, masa sih, kolesterol
tinggi, secara saya buka penggemar makanan yang berlemak-lemak. Bahkan, saya
merasa kekurangan nafsu makan.. nah lho..
Anehnya, sakit kepalanya biasa muncul menjelang sore hari.
Berhubung sebelumnya saya hanya sekali-sekali sakit kepala, sakit yang hampir
tiap hari begini rasanya sungguh tak nyaman. Mau ngerjain hal-hal yang nggak
harus pakai mikir (misal nyuci piring atau nyapu lantai) saja nggak enak.
Apalagi ngerjain urusan yang kudu pakai mikir (misal cek kerjaan oriflame atau
nulis cerita). Juga gampang emosi. Padahal, namanya punya anak batita, kadang
si kecil mau ini itu nggak paham kondisi bundanya yang lagi pening.
Selama sakit kepala rutin ini saya hanya mengonsumsi paracetamol 500 mg 1
butir, yakni ketika sakit kepala rasanya tak tertahankan. (Duuh, kalau sakit
begini saja sudah sambat (ngeluh) nggak karu-karuan, gimana mereka yang sedang
berjuang dengan sakit kanker, lupus, AIDS, TBC –dan penyakit2 berat lainnya--,
kiranya Tuhan memberi mereka kekuatan).
Itu saja obat yang saya telan, selebihnya saya pilih tidur. Bersyukur,
karena nggak tidur siang, si Ale juga jadi cepet tidur malam. Jam 8 malam
bisa sudah pules dan emaknya ikutan tidur.
Memang, bangun pagi kepala sudah ringan. Tapi, jadi buanyaak
kerjaan yang tertunda. Sebab, biasanya saya pakai waktu malam hari setelah Ale
tidur untuk buka laptop. Entah itu cek email, bales email, sharing
artikel/motivasi untuk downline2, cek AR, ikutan training online dll).
Gara-gara mumet, semuanya jadi kepending. (Dooo, maaaf yaa acucitkuuuh).
Semula saya kira, sakit kepala dan tegang tengkuk itu karena
hormon pre-mestruasi. Tapi ternyata, setelah mens-nya lewat, sakit kepalanya
tetap. Jadi, mulai deh saya curiga sama tekanan darah dan komposisi darah
(apalagi pasca-mens). Saya memang punya riwayat tekanan darah rendah dan kurang
darah. Riwayat tekanan darahnya emang nggak rendah-rendah amat sih, tapi pernah
sampai 100/80. Terus, dari HB darah normal 12-14, saya pernah 10. Saya tahu itu
saat hendak donor darah dan gara-gara HB rendah saya ditolak. Mungkin itu
sekitar tiga atau empat tahun lalu. Sejak saat itu, saya yang semula sempat
rutin donor jadi nggak pernah lagi berbagi darah.
Tapi saya nggak mau menerka-nerka lalu langsung minum obat.
Nggak mau pula membiarkan sakit kepala ini berlarut-larut karena memang terasa
sangat mengganggu. Jadi, kemarin sore saya putuskan ke dokter. Tekanan darah
110/80 (not so bad). Sayangnya nggak ada alat cek HB darah. Tapi dari
pemeriksaan fisiologis (kulit dan mata nggak pucat, tangan kaki nggak dingin),
dokter bilang kemungkinan Hb saya normal. Ataupun kalau kurang, nggak terlalu
jauh dari batas normal.
Pas mau lihat mata saya, saya kudu lepas kacamata dong. Dan
dari situlah dokter bertanya-tanya tentang lensa saya. Yeaiii, lensa kacamata
memang tak ada masa kadaluwarsa. Tapi siapa tahu minus saya sudah bertambah dan
perlu ganti lensa. Karena mata yang bekerja terlalu keras, bisa bikin pusing
juga loh. Saya ingat-ingat, sejak pertama kali pakai kacamata, sekitar lima
tahun lalu, saya belum pernah ganti lensa. Kalau frame sih sudah beberapa kali
ganti. Lima tahun? Gubrak, dokternya rada kaget hehehe. Lha tapi sejauh ini
saya masih merasa nyaman-nyaman saja dengan lensa ini. Kalau buat melihat masih
jelas-jelas saja. Makanya, sejak mulai pusing, saya nggak kepikiran soal
kacamata.
Jadi sore itu saya nggak dikasih macam-macam obat sama
dokter. Hanya dikasih vitamin dan obat pereda rasa nyeri. Saran : segera cek
mata. Kalau dari pemeriksaan mata menunjukkan bukan itu penyebabnya, baru nanti
telusuri kemungkinan lain.
Jadi, sejauh ini, mata jadi tersangka. Untuk mengetahui
bener enggaknya, ya kudu tunggu periksa. Dan itu akan saya segerakan. Sakit
kepala itu nggak enak… ngapain nunggu lama-lama untuk tahu sebabnya.
lha, lima tahun sekali ganti? Aku ga gati kalo ga pecah he he he. Kalo ada yg jual Oxy, di rimbang aja coba pake OXY, so far manjur tuh...(manjur ga nambah maksudnya)
BalasHapuskata dokternya begitu mbak...heheheh... kayaknya pernah lihat stockist oxy deket rumahku. tp saiki wis tutup.
BalasHapusLucky Club - Get Lucky Club Casino Sites & Bonuses
BalasHapusLucky Club Casino is one of the most prestigious and reliable online casinos with over 100 000 games built-in for players in luckyclub.live Asia, Europe,