Rabu, 06 Februari 2013

Bisnis Gandengan Tangan

gambar pinjam dari SINI


Sebelum join Oriflame, saya sudah lebih dulu buka toko online. Jualan cloth diaper (clodi). Itu lho popok kain yang bisa nyerap beberapa kali ompol kayak "pampers" (ini merk sudah generik banget ya untuk nyebut disposable diaper). Modal Rp 5 jutaan dari uang Jamsostek.. baru dapat sedikit barang, padahal yang saya jual hanya merk lokal (eh ada satu merk impor tapi itu pun harganya setara dengan yang lokal). Maklum, satu biji clodi harganya sudah puluhan ribu.

Itu usaha pertama saya. Jadi, bisa dibilang, itu sekolah kelas TK-nya. Ya gitu deh, semua masih serba eksperimental. Serba nggak tahu. Nggak seperti orang-orang yang benar-benar mempersiapkan pembukaan toko online-nya dengan perfect, saya mah learning by doing. Nggak ada ikut kursus buka toko online segala.. modal ilmunya dari googling sajah heuheu. Selanjutnya modal nekat.

Tapi ternyata saya belum cukup kuat untuk menjadi seorang single fighter. Kalau order sepi, melowyelow, nggak ada yang support. Kudu kerja keras akan tetap figth. Sebaliknya, kalau lagi (rada) rame, bingung juga. Sendirian ngurus closing order, check transfer, packing barang. Saat itu, Ale masih belum bisa jalan. Kalau toko onlen lain bisa kejar waktu kirim (misal order dan transfer di bawah jam 11 siang, paket di kirim hari itu juga), maka saya nggak bisa begitu. Packing biasanya saya kerjakan malam. Ketika Ale sudah tidur. Jadi baru bisa dikirim esoknya.   

Makin hari, makin banyak juga merk-merk clodi. Duuh, butuh modal makin banyak untuk banyakin koleksi toko. Nggak sanggup di poin ini. Sempat mencoba sistem dropship yang nggak perlu stock barang. Tapi ternyata ada kendala sehingga tak saya teruskan.

Sebagai pemula, situasi itu terasa nggak mudah. Dan yang terasa jelas adalah kurangnya support. Memang ada teman-teman sesama bakul yang mau share. Tapi ya sekedar sharing,bukan support yang full.

Rasanya faktor ini yang bikin saya kemudian memutuskan untuk fokus di Oriflame. Pertama, memang belum pandai membagi waktu dan konsentrasi untuk dua pekerjaan. Kedua, soal mental. Ih, saya belum cukup ilmu maupun mental untuk mengembangkan bisnis sendirian.

Ada sedikit kecewa ketika akhirnya toko saya putuskan berhenti. Tapi, kekecewaan itu tak lama.  Terlebih saat itu dari Oriflame mulai memahami Sukses sebagai SUKa proSES. Jadi, saya anggap, kebelumberhasilan mengelola toko online adalah bagian dari proses. Setidaknya kalau suatu saat buka toko online, saya sudah lebih siap, nggak serba eksperimental di semua hal.

Dan semakin hari, saya semakin fall in love pada bisnis Oriflame. Bisnis yang awalnya saya anggap "enggak-gue-banget", ternyata kini bisa saya jalani dengan sukacita. Bukan berarti di sini nggak ada tantangan. Di sini bahkan juga banyak tantangan. Tapi karena meski ini "usaha pribadi", tapi tidak saya jalani sendirian.

Ada upline amanah yang merupakan mentor
Ada downline yang menjadi teman bergandengan
Ada crossline yang tak pelit berbagi ilmu
Ada perusahaan yang selalu memberikan support

Buat yang ingin punya usaha mandiri, tapi belum yakin dengan kemampuan sendiri, tepat banget deh join di sini. Bisnis di mana bisa kamu nggak bakalan sendirian asal mau gandengan tangan.

___________________

Lisdha
HP 087892030743 / 081370435535 (whatsapp)
PIN BB 27612EB7
email : forlisdha@gmail.com
FB : forlisdha@yahoo.com
twitter : @being_wife
www.onlineproduktif.tk





1 komentar:

  1. Join EverydayFamily TODAY and you will receive stage by stage pregnancy and baby email newsletters, promotions and weekly coupons as well as free baby samples, baby coupons, baby magazines & much more.

    New Members are Entered to Win Free Diapers for a Whole Year!

    BalasHapus